Takdirku
Tuhan kau telah
menciptakan keindahan
Tapi mengapa? kau
memperlihatkan dia kepadaku
Hingga mata ini, tak
henti-hentinya untuk menatapnya
Engkau pula yang menciptakan rasa cinta
Tapi mengapa? harus aku yang mencintainya
Hingga otak ini, tak henti-hentinya untuk memikirkannya
Engkau pula yang
menciptakan rasa sakit
Tapi mengapa? harus aku
yang merasakannya
Hingga hati ini, tak
henti hentinya untuk menangis
Jika kau menakdirkan aku untuk disakitinya
Maka buatlah aku melupakannya
Hingga perasaanku padanya akan hilang.